Sabtu, 05 November 2016

SERI BUMI DATAR? - BAGIAN 15 : AYO KITA BELAJAR LAGI



Saat SD dulu saya sering bertanya-tanya seandainya saya lompat sedangkan bumi berputar tentu jatuhnya akan jauh di barat bukan? Juga kadang saya bertanya sendiri kenapa air laut tidak berguncang walaupun bumi sedang berputar?  Eh ternyata pertanyaan atau pernyataan  semacam ini muncul lagi, bahkan oleh orang-orang yang sudah melek internet.  Sangat disayangkan mengapa ini tidak ditanyakan kepada orang yang lebih mengerti sehingga tidak sampai menjadi argumen soal rotasi bumi.  Pada akhirnya hanya akan menjadi sesuatu yang lucu, membantah suatu peristiwa karena kita gagal mengerti mengapa peristiwa itu bisa terjadi.

Ada beberapa hal yang kadang sepertinya di luar logika kita bila kita tidak langsung membuktikannya sendiri.  Misal jika kita menjatuhkan batu besar dan batu kecil dari ketinggian yang sama, yang manakah dari kedua batu tersebut yang mencapai tanah terlebih dahulu? Dengan sepintas tentu kita akan menjawab batu besar dulu.  Ini tentu keliru yang benar keduanya sampai tanah secara bersamaan. 

 Lalu ketika kita mengelindingkan sebutir kelereng di tanah yang luas tentu kita akan berpikir bahwa kelereng akan berhenti menggelinding dengan sendirinya.  Sebenarnya kelereng akan terus menggelinding seandainya tidak ada hambatan udara dan gaya gesek tanah.  Jadi kelereng tidak berhenti dengan sendirinya tetapi ada yang menghentikannya. Benda yang sedang bergerak  akan terus bergerak sampai ada yang menghentikannya.

 Sahabat-sahabat saya mungkin ada yang mengatakan mereka yang percaya bumi datar disebabkan akibat kebodohannya. Lihat saja pernyataan-pernyataan seperti itu masih dilontarkan. Ada juga seorang sahabat yang mengatakan akibat “gagal faham”.  Bahkan salah seorang sahabat saya ada yang mengatakan “Saya percaya bumi itu bulat karena saya masih waras”. 

Namun menurut saya tidak seperti itu, pemahaman orang-orang yang mempercayai bumi datar rata-rata akibat dari kurang mengerti pada ilmu pengetahuan yang sebenarnya sudah diajarkan di sekolah, kurang mencari informasi dan enggan untuk bertanya kepada yang lebih mengerti dan akibat dari teori konspirasi yang memenuhi video bumi datar yang ditontonnya.  

Akibat teori konspirasi ini mereka jadi berpandangan sains dan model alam semesta adalah produk dari elite global.  Segala sesuatu selalu dihubungkan dengan elite global.  Bentuk bumi bulat dikatakan dari elite global, jarak matahari dibilang dari NASA dsb.  Inilah akibat dari kurangnya wawasan, kurang mencari informasi dan enggan untuk bertanya.  Bahkan dengan peradabaan agamanya sendiri dalam bidang sains juga tidak tahu.  

Di dunia maya saya mendapatkan banyak pernyataan dari orang-orang yang mempercayai bumi datar yang diakibatkan karena kurang mengerti pada ilmu pengetahuan dan kurang mencari informasi.  Di antaranya ada masalah rotasi bumi, gerak satelit, googlemap, ketinggian air, pelangi, sinar matahari, dsb.

Saya yakin jika mereka mau belajar lagi dan mau mencari informasi mereka tentu akan geli sendiri terhadap apa yang mereka percayai sekarang ini.   Mari sekarang belajar lagi ayo. Carilah informasi sebanyaknya.

Saya menscreenshot beberapa pernyataan di dunia maya dari orang-orang yang terpengaruh video bumi datar, yang akan saya luruskan.  Silakan ikut pembahasannya.


Gerak kita di alam raya 







            Mari sahabat, kita belajar hukum Newton I.  Ini ada di pelajaran SMP saya yakin sahabat pasti sudah mempelajarinya.  Semoga setelah mempelajarinya lagi, sahabat tidak lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan seperti di atas. Hukum Newton pertama tentang kekekalan inersia atau kelembaman. Benda diam akan tetap diam sampai ada gaya yang menggerakkannya, benda yang sedang bergerak lurus dengan kelajuan tetap (GLB) akan tetap bergerak sampai ada gaya yang menghentikannya.

Pada artikel yang lalu kita sudah melakukan percobaan melepaskan bola golf di dalam gerbong kereta.  Dan terbukti bola golf tetap mengikuti gerak kereta.  Kalaupun dilakukan di atas gerbong kereta juga bisa.  Atau coba saja berboncengan motor dengan kelajuan konstan.  Oleh pembonceng arahkan bola di atas telapak kakinya lalu lepaskan tanpa dorongan, kena telapak kaki apa tidak? Kalau meleset sedikit mungkin karena gangguan angin.  Jika tanpa hukum Newton I dengan kelajuan motor 20 km/jam, dan ketinggian bola 1 meter di atas tanah, harusnya bola jatuh kira-kira 2,5 meter di belakang motor.  Silakan dibuktikan bola jatuh 2,5 meter atau di dekat kaki.

 Jika seandainya tidak ada gaya gravitasi dan tidak ada gaya gesek udara maka bola golf akan bergerak terus di samping motor kita.  Bahkan andaikan motor berhenti, bola akan terus melanjutkan perjalanannya sampai ada yang menghentikannya.  Jika tidak ada yang menghentikannya, bola akan terus bergerak dengan kelajuan 20 km/jam sampai kiamat.  Ini adalah konsep dasar yang harus benar-benar difahami.  Selama ini kita mengira benda bergerak akan berhenti dengan sendirinya, sebenarnya tidak! Selama tidak ada gaya yang menghentikannya benda akan tetap bergerak.  Itulah kekekalan inersia. (Inersia artinya keadaan benda diam atau bergerak lurus dengan kelajuan tetap)

Agar lebih yakin mari kita coba naik kereta dengan bangku yang menghadap ke arah depan (bukan mundur).  Andaikan kereta bergerak dengan kelajuan 60 km/jam.  Ketika tiba-tiba kereta berhenti apa yang terjadi? Ya tubuh kita akan bergerak ke depan dengan kelajuan 60 km/jam. Kalau bukan karena kita yang mati-matian menghentikannya dengan tenaga dari sarapan di kereta dengan jurus “injak lantai”, atau karena nabrak orang yang dihadapan kita, maka kita akan terus bergerak ke depan.  Benar begitu bukan?  Nah sahabat sudah faham dengan hukum kekekalan inersia kan.

Ketika kita sedang duduk menonton TV apakah kita sedang diam?  Jawabnya bisa ya bisa tidak.  Ya kita sedang diam terhadap lingkungan misalnya TV, rumah, bahkan bumi.  Kita diam terhadap bumi.  Tapi tidak !! Bumi kita sedang berotasi jadi kita pun sebenarnya tidak diam, ikut rotasi bumi. Sama seperti kita sedang duduk diam di kereta yang sedang melaju.  Eh ada lagi nih, bumi juga mengitari matahari berarti kita juga ikut.  Masih ada lagi tata surya kita sedang mengitari pusat galaksi bima sakti, kita pun ikut.  Galaksi bima sakti pun sedang mengitari pusatnya berarti kita ikut juga.  Sesungguhnya kita tidak diam, kita sedang diajak bumi mengembara di alam raya.

Gerakan kita bersama bumi akan tetap ada sampai kiamat selama tidak ada usaha melepaskan diri atau terjadi bencana di angkasa.  Ini sesuai dengan hukum Newton I tentang kekekalan inersia.  Kita mempunyai kecepatan yang sama dengan bumi, dan apapun yang masih berada di lingkungan atmosfer bumi akan memiliki kecepatan yang sama dengan bumi.  Untuk lepas dari kecepatan rotasi bumi diperlukan teknik tertentu, dan ini dilakukan oleh roket untuk mengorbitkan satelit.  

Satelit yang mengorbit bumi adalah benda bumi yang baru bisa lepas dari kecepatan rotasi bumi, namun masih terikat kecepatan bumi yang lain yaitu kecepatan revolusi bumi, dan bersama tata surya juga  mengorbit pusat galaksi dst.  Satelit yang sedang mengorbit bumi akan tetap bersama bumi mengelilingi matahari, karena satelit belum lepas dari kecepatan tersebut.  Jadi satelit itu tidak perlu teriak-teriak ke bumi seperti penumpang yang ketinggalan kendaraan, “Pir tunggu pir!!!”

Nah bagaimana jika ada helikopter yang diam di atas dan berusaha menonton bumi yang sedang berotasi apakah bisa? Apakah helikopter yang diam tersebut akan bergeser posisinya ke barat? Tentu saja tidak bisa dan jika turun lagi helikopter akan tetap berada di tempat semula saat dia naik.  Mari kita belajar lagi hukum Newton I agar pengorbanan guru-guru kita tidak sia-sia.  Helikopter yang sedang mengambang jika dilihat dari luar bumi tidaklah diam, dia mengikuti gerakan rotasi bumi, Karena helikopter masih memiliki kecepatan rotasi bumi. 

Kesimpulannya semua benda yang berada di bumi sedang bergerak bersama bumi, mengikuti kecepatan bumi. Alias saat benda sedang diam kecepatannya nol terhadap bumi walaupun buminya berotasi dan berevolusi. Jadi tidak ada air laut yang muncrat, gempa,  dan siaran TV berubah akibat gerakan bumi. Karena semuanya mengikuti gerakan bumi. Mari syukuri nikmat Tuhan berupa kecerdasan, belajar lagi ayo.


Gerak Satelit




Saat satelit mengorbit bumi, astronotnya pun memiliki kecepatan yang sama dengan kecepatan satelit.  Ketika keluar dari satelit, kecepatan ini tetap dimiliki astronot.  Jadi astronot tidak akan tertinggal dari satelit walaupun tidak pegangan.  Astronot pun tidak akan jatuh ke bumi karena gaya sentripetalnya sama dengan yang dimiliki satelit.  Astronot bisa melayang-layang di sekitar satelit dan bisa bebas keluar masuk satelit, karena gaya gravitasi yang dialami astronot hampir nol. 

Di atas sana kerapatan udara hampir nol, jadi satelit bisa melaju dengan kecepatan tinggi walaupun bentuknya tidak aerodinamis.  Gaya gesek udara mendekati nol jadi tidak perlu khawatir satelit akan rontok.  Astronot pun tidak perlu khawatir diterpa angin kencang saat keluar masuk satelit, karena di sana tidak ada angin (angin adalah udara yang bergerak, jika tidak ada udara berarti tidak ada angin).  Satelit juga tidak akan tertinggal dari bumi yang berevolusi terhadap matahari karena satelit sudah memiliki kecepatan mengitari matahari saat masih di bumi yang tidak hilang saat mengorbit bumi.

Dalam luasan kulit bola berjari-jari 400km+jari-jari bumi, benda seukuran satelit sangatlah kecil.  Satu milyar satelit pun tidak berarti apa-apa.  Jadi kemungkinan bertabrakan mendekati nol, apalagi satelit sudah memiliki orbit masing-masing.  Silakan lihat artikel sebelumnya; satelit membuktikan bumi berotasi.  Bila dibandingkan dengan kepadatan jalur penerbangan maka mungkin lebih padat jalur penerbangan pada luasan kulit bola berjari-jari 10km+jari-jari bumi.  Jarang pesawat bertabrakan di udara bukan?

Untuk membuat kecepatan yang tinggi sangatlah mudah. Yang merasa kesulitan memikirkannya adalah karena belum belajar, belum memahami.  Dengan memberikan gaya F selama waktu t maka benda bermassa m akan memiliki kecepatan v (F.t=m.v).  Tidak sulit bukan?  Kecepatan adalah kekal (ingat hukum Newton I).  Jadi setelah satelit mengorbit sudah tidak perlu lagi didorong, satelit  akan terus mengorbit sampai ada gaya yang menghentikannya.
 
Dan tentu saja kecepatannya tetap karena satelit bergerak sendiri, tidak sulit mengontrolnya. Dan apa susahnya mengontrol kecepatan.  Pesawat terbang saja bisa diautopilot.  Bahkan pesawat perang pun bisa mengunci lawannya walaupun kecepatannya sama-sama tinggi. Sahabat kita yang ngotot-ngotot soal kecepatan satelit, sampai pentil sepeda dibawa-bawa, raja diancam SKAK, orang-orang cerdas dibodoh-bodohin, karena melupakan pelajaran di SMP.  Semoga mau belajar lagi.  Intinya “BELAJAR LAGI” Silakan baca artikel sebelumnya; Satelit membuktikan bumi berotasi.

Sudah ada manusia yang pernah ke bulan. Sudah ribuan roket yang keluar angkasa membawa satelit.  Sudah banyak satelit yang mengorbit bumi. Bahkan ada juga satelit yang mengorbit bulan. Sudah ada misi ke planet mars. Banyak bukti sudah dipaparkan. Banyak ilmuwan dari berbagai negara terlibat.  Bahkan bangsa kita pun memiliki beberapa satelit. Mari kita belajar untuk lebih bisa memahami bagaimana hal itu bisa dilakukan.  Bukan malah mengingkari pencapaian prestasi manusia yang memang diperintahkan Tuhan.

Kalau sudah menonton video seperti yang disarankan sahabat kita di atas, carilah informasi pembanding.  Tanyakan kepada orang yang lebih mengerti dan memang di bidangnya.   Ribuan berita tentang ruang angkasa, dan satelit ada di berbagai media, bacalah. 
 
Sekarang mari saya ajak sahabat untuk membuat sebutir bola golf dapat mengorbit bumi.  Tentu keren bukan?  Kita hanya butuh asumsi

  • Bumi berbentuk bulat sempurna
  • Bumi tidak berotasi
  • Permukaan bumi semua hamparan kosong, tidak ada gunung,   pohon, gedung dsb.
  • Jari jari bumi 6.371 km kurang satu meter (satu meternya buat bola)
  • Percepatan gravitasi 10m/s2
  • Tidak ada gaya hambat / gesek udara.

Dari ketinggian 1 meter lempar bola golf dengan arah mendatar dengan kelajuan awal 10m/s.  Lihat di manakah bola jatuh?  Gerak bola adalah perpaduan Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan (gerak jatuh bebas).  Lihat gambar.



Dengan rumus  h=0.5gt2, Bola sampai di tanah dalam waktu t=0,4472 detik.  Maka  bola akan jatuh sejauh 10m/s dikali 0,4472 detik atau sama dengan 4,472 meter.
Mari kita lempar lagi dengan cara yang sama kali ini kelajuan awalnya ditambah menjadi 50m/s.  Di manakah bola jatuh?  Waktu jatuh bola tetap sama.  Jadi jarak yang ditempuh adalah 22,36 meter.  Wah semakin jauh.    Ternyata semakin besar kecepatan awal, bola akan semakin jauh.  

Sekarang kita panggil Superman orang paling super di dunia.  Kita minta dia untuk melempar bola golf dengan kecepatan awal  89.467.531,305 m/s.  Ternyata bola akan menempuh jarak 40,009,880 meter.  Wah luar biasa Superman.  Jarak tempuh ini sama dengan keliling bumi, wah mantaps.  Sejatinya bola golf maunya jatuh ke tanah, namun tidak sampai-sampai karena tanahnya melengkung mengikuti lengkungan bumi. 




Bola golf akan tetap berada 1 meter di atas bumi, artinya bola golf mengorbit bumi.  Dan ini akan terus berulang, mengorbit selamanya sampai kita menghentikannya.  Hore…. Kita bisa membuat  bola golf mengorbit bumi.  Tapi ini kan menggunakan  asumsi.

            Untuk yang benar-benar nyata kita harus melakukannya di ketinggian tertentu agar tidak ada sesuatupun yang menghalangi misalnya gunung, awan, atau gaya hambat udara.. Semakin tinggi lokasinya, kecepatan awal yang dibutuhkan semakin berkurang. Tentunya kita harus lepas dulu dari kecepatan rotasi bumi. Satelitlah salah satu contohnya.   Setelah mengorbit, satelit akan tetap berputar terus.  Ada tiga orbit satelit yaitu LEO, MEO dan GEO silakan baca artikel sebelumnya; satelit membuktikan bumi berotasi.  

Nah setelah mengerti, sekarang sudah tidak ngotot-ngotot lagi kan?


Cara google membuat peta



Dalam membuat peta Google tidak hanya menggunakan drone.  Selain drone, google membuat peta dengan pegawainya yang naik motor atau mobil, bahkan ada yang jalan kaki mengambil foto dan tentunya juga memanfaatkan satelit.  

Dalam video bumi datar dicuplik pernyataan pemimpinnya bahwa google memiliki drone.  Memang betul.  Sayangnya penonton video menafsirkan sendiri bahwa drone adalah satu-satunya alat pembuat peta bumi.

Untuk membuat foto seluruh bumi dengan hanya  menggunakan drone adalah pekerjaan yang sulit, bisa memakan waktu bertahun-tahun. Bahkan ada yang mustahil.   Bagaimana dengan foto wilayah-wilayah yang masih terisolasi seperti puncak gunung dan pegunungan, atau hutan-hutan belantara yang belum tersentuh manusia.  Apakah drone bisa melakukannya? Atau lihatlah peta Korea Utara dengan instalasi militernya, apakah drone google bisa melakukannya?  Tentu itu atas bantuan satelit.  

Google pun mengakui memanfaatkan satelit untuk membuat peta.  Salah satu satelit yang dipakai google untuk membuat peta adalah satelit LANDSAT 8.  Banyak sekali informasi yang mengatakan google menggunakan satelit. Mari kita buka wawasan cari informasi sebanyaknya, jangan hanya dari video bumi datar. 


Ketinggian Air


Ketinggian air sebenarnya bukan datar tetapi mengikuti lengkungan  bumi akibat ditarik oleh gaya gravitasi bumi.  Waterpass terlihat datar karena panjang tabung  paling-paling 5 cm.  Mata kita tidak akan bisa mendeteksinya.  Bila ingin membuktikan ketinggian air yang tidak datar tapi melengkung mengikuti jari-jari bumi pergilah ke pantai, carilah objek misalnya kapal besar yang terlihat seperti sedang tenggelam di horizon. Kapal tersebut tenggelam di horizon karena terhalang oleh lengkungan air yang mengikuti jari-jari bumi.  Silakan baca sebelumnya tentang perspektif.

Air laut tidak muncrat karena di samping gaya gravitasi bumi, juga karena air laut memiliki kecepatan yang sama dengan kecepatan bumi.  Ketika sedang naik kereta dengan kecepatan konstan, amatilah permukaan air pada gelas, apakah permukaan air berguncang? Tentu relatif tenang bukan? paling sedikit timbul riak karena getaran atau karena kereta melewati sambungan rel.  Ini mengikuti hukum kekekalan inersia (Hukum Newton I), mari kita belajar lagi.  Air akan berguncang ketika kereta direm atau dipercepat. Saat demikian air sedang mempertahankan kecepatannya sehingga kecepatan air dan kereta berbeda. 

Gravitasi dengan gaya tarik magnet tidak sama.  Sepertinya ini akibat menonton video bumi datar yang sengaja mengaburkan konsep gravitasi dengan gaya magnet.   Gravitasi menarik semua benda bermassa termasuk air.  Silakan baca artikel sebelumnya; meluruskan kekeliruan pemahaman gravitasi. Mari kita piknik ke curug Nangka melihat air yang jatuh karena ditarik oleh gaya gravitasi bumi. Bawa bekal yang banyak, belajar konsep gravitasi yang benar sambil menikmati suara gemuruh air terjun.

Memang betul manusia punya akal, nalar dan kecerdasan.  Mari kita belajar lagi agar kecerdasan, akal dan nalar kita semakin tajam.

Sains mendekatkan manusia dengan Tuhan


Seluruh ilmuwan Muslim zaman keemasan meyakini bentuk bumi adalah bulat tidak terkecuali Ibnu Sina.  Mereka mengikuti pandangan geosentris Ptelomeus di mana bumi berbentuk bulat. Ibnu Sina lebih banyak bergelut dalam dunia kedokteran dan filsafat dari pada astronomi.  Beliau terlibat perdebatan seru melalui surat menyurat dengan Al-Biruni. Silakan baca biografi Ilmuwan-Ilmuwan Muslim.

Seluruh ilmuwan Muslim menyatakan bahwa bentuk bumi adalah bulat. Karya-karya mereka menjadi saksinya. Dunia mengakuinya.  Dan kitalah yang salah yang mengganggap faham bumi bulat itu ada setelah jaman Galileo.  Perdebatan Galileo adalah masalah geosentris versus heliosentris, bukan bumi bulat atau datar.  Karena faham geosentris sudah menyatakan bahwa bumi berbentuk bulat.

Pandangan bumi bulat itu sudah dimulai zaman Aritoteles 300 SM dengan teori geosentrisnya dan  umum diyakini oleh para astronom di dalam zaman keemasan peradaban Islam.  Pandangan bumi datar itu sudah berakhir 2300 tahun lalu dengan munculnya teori geosentris. Di dalam teori geosentris bumi berbentuk bulat.  Jadi tolong diingat ya.  Jangan percaya saya, silakan cari literatur tentang geosentris.

Satu karya yang paling spektakuler dan masih dipakai adalah proyeksi Azimuthal Equidistant.  Ini karya Al-biruni (Silakan baca Biografinya).  Logo PBB menggunakan proyeksi ini.  Apakah orang yang mengaku beragama Islam tidak bangga.  Al-biruni banyak membuat rumus-rumus yang berhubungan dengan bumi bulat misalnya untuk menghitung garis  busur, lintang dsb.  Ini dipakai sampai sekarang.  

Dan ketahuilah peta proyeksi yang dihasilkan dari proyeksi azimuthal equidistant dengan kutub utara sebagai pusat proyeksi diklaim oleh penganut bumi datar sebagai peta bumi datar. Silakan baca artikel sebelumnya tentang “Azimuthal Equidistant”.  Mudah-mudahan kita sadar siapa yang telah melakukan kedustaan.  Dan mudah-mudahan setelah  membaca “Azimuthal Equidistant” menjadi sadar bahwa tidak ada peta bumi datar.   Yang sebenarnya adalah peta proyeksi dari bola ke bidang lingkaran. Itu yang dimaksud NEW STANDARD MAP OF THE WORLD, atau peta proyeksi azimuthal equidistant dengan kutub utara sebagai pusat proyeksi.

Pandangan bumi bulat, hukum gravitasi dan teori bigbang bukanlah untuk menjauhkan manusia dari Tuhannya.  Dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan elit global.  Justru ini akan mendekatkan hamba dengan Tuhannya.  Sains dan ilmu Agama adalah satu.  Ilmuwan-ilmuwan muslim adalah juga seorang ulama.  Tidak ada pertentangan antara sains dengan kitab Tuhan. Sains dan ilmu agama keduanya dari Tuhan.  Jika Tuhan tidak membekali manusia dengan sains sudah pasti tidak ada peradaban manusia.  Mari kita membaca biografi mereka dan mengetahui pandangan mereka terhadap sains dan ilmu agama.


Sinar matahari menyebar


Mungkin maksud sinar matahari bersifat lokal seperti pada model bumi datar di mana sinar matahari seperti lampu senter.  Ini gambarnya.



Dilihat dari sudut manapun matahari berbentuk lingkaran, itu artinya matahari berbentuk bola.  Sifat cahaya  dari sumber  yang berbentuk bola adalah menyebar ke segala arah.  Jadi model bumi datar dengan penyinaran seperti lampu senter adalah sebuah kekeliruan yang sangat fatal.  Sayang kekeliruan ini tidak dikritisi oleh penganut bumi datar.  Mereka mungkin sudah senang, siang dan malam sudah bisa tercipta di model seperti itu.  Jadi mari kita belajar lagi.

Andaikan mau memaksa penyinaran yang seperti itu, maka matahari harus berbentuk pipih (cakram) bukan bulat dan akan terlihat berbentuk elips jika dilihat menyudut, terlihat berbentuk lingkaran hanya saat jam 12 siang di katulistiwa.  Apakah faktanya demikian? Tentu tidak bukan?


Bulan dan Matahari di siang hari


Di SD, SMP atau pun SMA tentu kita pernah belajar posisi bulan, bumi dan matahari.  Kalau lupa coba pelajari lagi.  Bulan pun mengalami terbit dan tenggelam seperti matahari akibat rotasi bumi.  Waktu terbit dan tenggelam bulan tidak sama dengan matahari, tetapi terus bergeser dalam periode 1 bulan hijriyah.  Saat bulan sabit, terbit dan tenggelam bulan hampir bersamaan dengan matahari.  Sedang saat bulan dalam fase setengah pertama, bulan terbit sekitar jam 12 siang dan terbenam jam 12 malam.  Dalam fase ini kadang-kadang bulan bisa terlihat di siang hari menjelang sore, tergantung cuaca. Nah sudah mengerti kan. Ayo belajar lagi agar tidak lagi mengatakan”kalau siang matahari ada di belakang bulan”.  Tidak ada Guru yang mengajarkan begitu.

Terjadinya Pelangi


Syarat terjadinya pelangi di langit bagi pengamat di bumi adalah
  •  Matahari membelakangi pengamat
  •  Ada butiran-butiran air hujan di langit di depan pengamat
  •  Pelangi membentuk sudut sekitar 40 derajat.   Inilah yang menyebabkan pelangi berbentuk lengkung.
Lihat ilustrasi di bawah ini.




Pelangi berbentuk lengkung bukan karena ada kubah yang tak bisa ditembus yang  melingkupi bumi.  Kubah bumi / langit yang tak bisa ditembus adalah teori yang sama sekali tidak ilmiah, tidak ada bukti dan tidak satupun manusia yang dapat membuktikannya, termasuk para penganut bumi datar, datanya tidak kredibel.  Sangat tidak layak mengajukan teori yang tanpa bukti sama sekali.  Tuhan tidak membuat dinding langit yang tidak bisa ditembus.  Justru Tuhan memacu manusia agar menguasai langit dengan bantuan IPTEK. Apakah kita sudah membaca ayatNya?

            Pelangi yang dibuat sendiri tentu saja bentuknya juga melengkung, bukan lurus.  Silakan dicoba cara ini, saat matahari sudah condong silakan membelakangi matahari lalu semprotkan air di depan kita (kalau bisa semprotan airnya menyebar seperti di cucian motor), nah saksikanlah pelangi indah yang melengkung di depan mata jauh dari “kubah bumi”.  Jika sudah faham tentu kita tidak akan pernah lagi mengatakan kalau pelangi buatan sendiri bentuknya tidak melengkung.  Dan tidak lagi mengatakan pelangi berbentuk lengkung karena kubah bumi. Dan mudah-mudahan sadar bahwa kubah bumi adalah sebuah kebohongan.

Ini contoh pelangi di tengah jalan.  Hasil buatan Prof. Michael Jones McKean dari Virginia Commonwealth University, tahun 2002.



Intensitas dan sudut matahari. 




Saya harus meluruskan agar kita bisa membuka wawasan yang selama ini mungkin tertutup akibat menonton video bumi datar yang minim ilmu bahkan keliru tapi penuh teori konspirasi.  Yang pertama mengatakan jarak matahari 150 juta km itu bukan NASA, tetapi hampir semua ilmuwan bidang astronomi.  Sampai saat ini pun tidak ada astronom yang menyangkalnya. Para astronom pun sepakat jarak ini dijadikan sebagai 1 satuan astronomi (SA).  

Sepertinya ini adalah efek buruk yang ditimbulkan oleh video bumi datar yang selalu mengaitkan segalanya dengan NASA atau elit global.  Tolong lepaskan paradigma itu, karena ini adalah murni sains. Hanya akan terjadi kebodohan dan kemalasan berpikir jika kita selalu mengaitkan sains dengan elit global.  Nasehat saya, belajar yang serius nyatakan dalam hati misalnya, hukum gravitasi Newton adalah sains bukan kebohongan elit global, dan cari informasi sebanyaknya. Dan dalam urusan sians lebih baik lupakan teori konspirasi.

Banyak cara yang bisa digunakan untuk mengukur jarak matahari.  Salah satunya adalah dengan mengukur sudut paralaks saat terjadi venus transit (‘gerhana’ matahari akibat venus). Cara lainnya dengan kombinasi hukum gravitasi Newton dan hukum Kepler 3. Ada juga dengan menghitung pergeseran panjang gelombang ultra violet.  Hasilnya cenderung sama.

Mengukur jarak benda langit dengan teknik paralaks pertama kali dilakukan oleh astronom Yunani bernama Hipparchus.  Dia mengukur jarak bulan ketika terjadi gerhana matahari 14 Maret 189 SM di Turki. Hasilnya 563.000 km, terlalu jauh 50% dari jarak yang diketahui sekarang akibat Hipparchus salah melihat sudut.  Bandingkan dengan jarak matahari pada teori bumi datar yang hanya 5.000km, entah dengan teknik  apa dapat angka seperti itu.
.
Dari pernyataan pada kutipan screenshot di atas, ada tiga poin penting saat jam 12 di Papua dan jam 10 di Jakarta, yaitu masalah perbedaaan  intensitas, terik dan sudut matahari.
Mari kita bahas.  Lihat gambar di bawah.



Intensitas
Saat jam 12 di Papua dan jam 10 di Jakarta, perbedaan intensitas cahaya terjadi karena dua hal.  Pertama jarak tempuh cahaya matahari antara di Papua dan di Jakarta.  Rumus intensitas cahaya menyiratkan bahwa intensitas cahaya berbanding terbalik dengan jarak kuadrat. Perbedaan ini memang sangat kecil bila dibandingkan jarak matahari, jadi pengaruhnya kecil. 

 Kedua ketebalan atmosfer yang dilewati cahaya lebih tebal di Jakarta dari pada di Papua. Jika di Papua kita anggap 1 maka di Jakarta adalah 1,1264 (bukan angka sebenarnya, hanya untuk menunjukan adanya perbedaan saja).  Kita tahu bahwa atmosfer menyerap energi cahaya.  Tanpa atmosfer seluruh makhluk hidup di bumi akan terpanggang.  Seperti suhu di bulan yang siang hari mencapai 110 derajat celcius karena tidak dilindungi atmosfer. Jadi ketebalan atmosferlah penyebab utama perbedaan intensitas cahaya di Papua dan di Jakarta.

Terik
Perbedaan terik terjadi karena tiga hal.  Dua hal adalah perbedaan jarak dan ketebalan atmosfer dan yang ketiga adalah lamanya bumi terpapar radiasi matahari.  Saat jam 12 di Papua tentu di sana sudah terpapar radiasi selama 6 jam sementara di Jakarta baru 4 jam. Lamanya paparan radiasi akan menyebabkan suhu tanah dan udara di dekat permukaan tanah akan meningkat sehingga kita akan lebih merasakan terik saat siang hari akibat suhu lingkungan juga ditambah cahaya matahari yang langsung mengenai kita. 

Sudut datang
Karena jarak matahari sangat jauh maka cahaya yang sampai ke bumi bisa dikatakan sejajar.  Sudut datang cahaya matahari akan berbeda di setiap tempat di permukaan bumi.  Perhatikan saat di Papua jam 12 sudut datang sejajar dengan garis tegak atau tegak lurus terhadap arah mendatar.  Sementara di Jakarta saat pukul 10:00 sudut datang 60 derajat terhadap garis mendatar atau 30 derajat terhadap garis tegak.  Mudah sekali memahaminya bukan?

Jadi jangan lagi mengatakan “karena matahari jauh maka harusnya sudut datang di Papua sama dengan di Jakarta”.  Mungkin kekeliruannya terjadi akibat masih menganggap bumi itu datar jadi cahaya yang sejajar akan diterima di seluruh bumi dengan sudut yang sama.  Mudah-mudahan faham.


Teori konspirasi




Inilah efek dahsyat teori konspirasi yang dijejalkan video bumi datar kepada penontonnya.  Selalu mengaitkan sesuatu dengan elite global.  Untuk yang ini saya tidak berkomentar.


Penutup

Dari pembahasan tersebut bisa kita ambil kesimpulan.  Mereka yang percaya model bumi datar yang sekarang disebabkan karena hal-hal berikut.

Pertama kurang memahami dan mengerti sains misalnya ilmu fisika, astronomi dan geografi.  Dalam ilmu fisika banyak konsep dasar yang tidak dimengerti bahkan keliru seperti pemahaman gravitasi dan gerak benda.  Dalam ilmu astronomi dan geografi tidak memahami proyeksi peta bumi, bagaimana teknik mengukur jarak benda-benda langit dsb.

Kedua kurang wawasan dan informasi.  Banyak informasi yang seharusnya bisa dijadikan sebagai referensi misalnya seputar sains, pemanfaatan satelit, sejarah perjalanan manusia dalam memahami bentuk alam semesta dan sebagainya, yang terdapat di dalam berbagai media misalnya TV, surat kabar, dan internet.  

Ada hal keliru pada pemahaman mereka terhadap sejarah manusia dalam memahami bentuk alam semesta.  Mereka menganggap bumi bulat adalah produk Galileo yang dipropagandakan oleh elit global.  Ini adalah kekeliruan yang sangat fatal.  Bumi bulat itu sudah difahami manusia lebih dari  2300 tahun yang lalu ketika Aristoteles dan Ptolemaeus mengajukan teori geosentris.  Bahkan sebelumnya pada abad 4 SM Phytagoras sudah mengajukan teori yang mirip heliosentris, namun kalah populer dengan geosentris Ptolemaeus.  Di dalam teori geosentris bentuk bumi adalah bulat dan sebagai pusat alam semesta.  Pemahaman geosentris diterima secara umum dalam peradaban Islam di abad pertengahan dan peradaban Kristen.  

Setelah Kopernikus mengajukan teori heliosentris dan didukung oleh Galileo, barulah teori heliosentris eksis, karena lebih bisa diterima secara ilmiah. Keraguan terakhir heliosentris adalah paralaks bintang yang sekarang sudah banyak ditemukan.   Pergulatan Galileo bukanlah masalah bentuk bumi bulat atau datar, tetapi masalah geosentris versus heliosentris.

Teori bumi datar yang ada saat ini sama sekali berbeda dengan bumi datar jaman dulu sebelum teori geosentris.  Jaman dulu manusia menganggap bumi berbentuk datar, ketika malam matahari ada di bagian bawah bumi.  Sedangkan yang sekarang, matahari berputar-putar di atas bumi datar, bukan mengitari.  

Teori ini sama sekali berbeda dengan geosentris di mana bentuk bumi adalah bulat, matahari, planet dan bintang-bintang mengitari bumi.  Dan sebenarnya ini adalah teori baru yang benar-benar berbeda dengan yang sudah ada.  Bukti sains, teknologi dan gejala alam tidak mendukung teori ini, bahkan hanya sekedar untuk menjelaskan matahari terbenam saja sangat kesulitan apatah lagi bila berhadapan dengan banyaknya bukti lainnnya.

Ketiga terlalu percaya dengan teori konspirasi.  Teori konspirasi adalah teori yang berusaha menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena diset oleh sekelompok orang dengan maksud tertentu.  Ini adalah teori antah berantah yang sukar sekali membuktikannya.  Contoh teori ini adalah saat kejadian gempa dahsyat di Aceh dikatakan sebagai guncangan bom nuklir yang sengaja diletakkan di bawah laut.  Ada juga teori “dimonanuclear” diletakkan di gorong-gorong yang pernah mengguncang Jakarta.  Lalu saat menuju “kiamat 2012” banyak sekali teori konspirasi yang berseliweran yang akhirnya tidak terbukti sama sekali.  Bahkan ada juga teori konspirasi tentang Dajjal.

Di dalam mengajukan teori bumi datar, mereka selalu mengaitkan hal yang berhubungan dengan sains, teknologi dan alam semesta dengan elite global.  Sehingga mereka selalu berprasangka apapun tentang bukti sains, teknologi maupun gejala alam semua itu adalah rekayasa.  Tentu ini adalah pandangan yang keliru.  Jika dilihat dari sejarah perkembangan pemahaman manusia terhadap alam semesta, sudah pasti hal ini tidak ada setitik pun hubungannya dengan elit global.  

Hal-hal yang tidak masuk akal, logika dan penalaran  pun bisa diterima oleh penganut bumi datar asalkan sesuai dengan teori konspirasi mereka. Tidak heran bila penganut bumi datar tidak akan mempercayai semua foto yang menunjukkan bumi bulat, itu semua rekayasa menurutnya.  Bahkan satelit pun yang bisa dilihat dengan mata dan banyak orang yang sudah bisa melihatnya, masih saja dibilang rekayasa.  Inilah efek dahsyat yang ditimbulkan oleh teori konspirasi.

Dan akhirnya saya mengajak sahabat “MARI KITA BELAJAR LAGI”, mempelajari ilmu pengetahuan dan buka wawasan, cari informasi sebanyaknya.


JADI MASIHKAH PERCAYA BUMI DATAR?






1 komentar:

Namaku siapa mengatakan...

Makasih banyak penjelasannya sekarang saya makin percaya kalau bumi berbentuk bulat bukan datar

SERI BUMI DATAR?

Bukti Empiris Revolusi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Rotasi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Gravitasi + Pengantar

Seri 43 : Bantahan Cerdas Penganut FE3

Seri 42 : Bantahan Cerdas Penganut FE 2
Seri 41 : Melihat Satelit ISS sedang mengorbit Bumi
Seri 40 : Bantahan Cerdas Penganut FE

Seri 39 : Arah Kiblat Membuktikan Bumi Bulat

Seri 38 : Equation Of Time

Seri 37 : Mengenal Umbra Penumbra dan Sudut Datang Cahaya

Seri 36 : Fase Bulan Bukan Karena Bayangan Bumi
Seri 35 : Percobaan Paling Keliru FE
Seri 34 : Analogi Gravitasi Yang Keliru
Seri 33 : Belajar Dari Gangguan Satelit
Seri 32 : Mengapa Horizon Terlihat Lurus?
Seri 31 : Cara Menghitung Jarak Horizon
Seri 30 : Mengapa Rotasi Bumi Tidak Kita Rasakan
Seri 29 : Observasi Untuk Memahami Bentuk Bumi
Seri 28 : Permukaan Air Melengkung
Seri 27 : Aliran Sungai Amazon
Seri 26 : Komentar dari Sahabat
Seri 25 : Buat Sahabatku (Kisah Kliwon menanggapi surat FE101 untuk Prof. dari LAPAN)
Seri 24 : Bukti Empiris Gravitasi
Seri 23 : Bukti Empiris Revolusi Bumi
Seri 22 : Bukti Empiris Rotasi Bumi
Seri 21 : Sejarah Singkat Manusia Memahami Alam Semesta

Seri 20 : Waktu Shalat 212
Seri 19 : Kecepatan Terminal
Seri 18 : Pasang Surut Air Laut
Seri 17 : Bisakah kita mengukur suhu sinar bulan?
Seri 16 : Refraksi
Seri 15 : Ayo Kita Belajar Lagi
Seri 14 : Perspektif
Seri 13 : Meluruskan Kekeliruan Pemahaman Gravitasi
Seri 12 : Teknik Merasakan Lengkungan Bumi
Seri 11 : Gaya Archimedes terjadi karena gravitasi
Seri 10 : Azimuthal Equidistant
Seri 9 : Ketinggian Matahari pada bumi datar
Seri 8 : Bintang Kutub membuktikan bumi bulat
Seri 7 : Satelit Membuktikan Bumi berotasi
Seri 6 : Rasi Bintang membuktikan bumi berputar dan berkeliling
Seri 5 : Gravitasi membuktikan bumi bulat
Seri 4 : Besi tenggelam dan Gabus terapung
Seri 3 : Gaya gravitasi sementara dirumahkan
Seri 2 : Bola Golf jadi Penantang
Seri 1 : Satelit yang diingkari