Sabtu, 11 Februari 2017

SERI BUMI DATAR? BAGIAN 26 : KOMENTAR DARI SAHABAT



Saya mendapat komentar dari seorang sahabat.  Saya sangat berterima kasih karena menambah bahan untuk saya melanjutkan menulis tentang seri bumi datar.  Sengaja saya angkat komentar tersebut untuk saya tulis di seri ini agar menjadi pembelajaran saya, sahabat yang memberi komentar dan kita semua.  

Mohon maaf kepada sahabat yang memberikan komentar bukan saya merendahkan justru saya sangat berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada sahabat karena dengannya kita semua dapat kembali belajar agar menambah ilmu dan wawasan.  Saya mengutip komentar sahabat dan memberikan tanggapan sebagai bahan pembelajaran.

=====Awal kutipan=====
Jika bumi berotasi, entah dari barat ketimur atau sebaliknya. seharusnya ada perbedaan percepatan saat kita pergi kebarat dan berbeda pergi ke timur.Selama ini belum adda teknologgi yg mampu menembus atmosfer.
Tujuan Nasa yang pasti untuk menghancurkan iman:
1. Bahwa manusia seperti debu
2. Ada mahluk lain selain manusia, iblis, malaikat, dst. Yaitu gosip alien (smpe skarang mana buktinya?)
3. Jika mereka bsa menghitung dan menemukan bintang seperti antares dengan jrak sekian LY. Coba buktikan mengukur jarak lampu di kota
5. Jila bumi berotasi harusnya ada perbedaan percepatan saat melakukan perjalan antara ke barat dan timur.
6. Kenapa? Mereka menjaga dinding es? Buat apa dijaga?
=====Akhir Kutipan=====

Ini tanggapan dari saya,

Dari mana sahabat tahu jika selama ini belum ada teknologi yang dapat menembus atmosfer?  Apakah sahabat punya bukti yang valid? Apakah karena terpengaruh setelah menonton video bumi datar? Atau karena bingung membayangkan teknologi yang saat ini sudah dicapai oleh manusia? Sudah berapa banyak buku, berita atau informasi yang sahabat dapatkan sehingga bisa membuat kesimpulan seperti itu.  Padahal jika sahabat mau sedikit saja membuka wawasan tentu sahabat akan tahu ada satelit buatan yang sedang mengorbit bumi.  Satelit sudah keluar dari atmosfer bumi.  Ribuan berita dan ribuan pengetahuan tentang satelit bertebaran di mana-mana, tidakkah sahabat pernah membacanya? Atau sahabat terhipnotis video bumi datar yang menganggap satelit hanya sandiwara? Buka wawasan Mas!!! Jangan malas membaca, bacalah beberapa artikel tentang satelit.

Kalau sahabat tidak percaya adanya satelit silakan beli saja kamera digital yang memiliki feature GPS atau GLONASS. Silakan sahabat ambil foto di manapun misalnya di tengah laut atau di hutan belantara dengan mengaktifkan feature GPS.  Silakan buka metadata foto tersebut, di situ akan tercantum lokasi astronomis saat foto diambil.  Dari mana data astronomi itu berasal, apakah mungkin dari BTS? BTS operator seluler mana yang mau terhubung dengan kamera digital? Sudah tentu data astronomi itu dari komunikasi dengan satelit GPS. Silakan pelajari orbit satelit dan kegunaanya di seri ke-7 satelit membuktikan bumiberotasi.

Setiap perangkat yang memiliki feature GPS misalnya smartphone, GPS Navigasi, Kamera Digital, harus menggunakan modul GPS yang disematkan dalam perangkat.  Konsumen yang membeli perangkat berGPS sudah membayarnya dari harga jual perangkat tersebut.  Jadi cukup membayar sekali seumur pemakaian perangkat tersebut.  Sistem deteksi lokasi global tidak hanya GPS milik Amerika, beberapa negara memiliki sistem dan satelit sendiri misalnya GLONASS dari Rusia, Beidou dari China, Galileo dari Uni Eropa, IRNSS dari India. Mereka sedang bersaing memperebutkan pangsa pasar.  Mungkin bagi orang yang tidak percaya satelit persaingan ini hanya sebagai bumbu sandiwara satelit, biar ceritanya lebih dramatis. 


Silakan tanyakan pada NASA, apa tujuan mereka.
Tapi mohon maaf jangan hubungkan sains dan bentuk alam semesta dengan sebuah teori konspirasi yang disponsori mereka. Di dunia ini sangat banyak orang cerdas Mas!!!! Jangan samakan orang-orang cerdas ini dengan pembuat video bumi datar yang kebingungan dengan samudra yang terbalik, suhu cahaya diukur dengan termometer, bingung dengan balon helium terbang sampai memaksa Newton untuk menjawab karena gaya antigravitasi, dsb. 

Sains dan pengetahuan tentang bentuk alam semesta bukan hanya milik elit global, tapi milik seluruh umat manusia.  Jadi sains dan bentuk alam semesta yang saat ini dipercaya secara umum oleh manusia adalah hasil kerja ilmuwan sejak jaman dahulu sampai saat ini. Jika ada sahabat yang mengatakan jarak matahari atau bentuk bumi adalah dari NASA atau elit global itu akibat tidak mau mencari informasi, kurang wawasan, tidak mau bertanya, akibat video bumi datar.  Saya sarankan banyak-banyaklah membaca, mencari ilmu dan mencari informasi.  Apalagi bila sahabat muslim yang berpandangan demikian, duh.... peradaban agamanya sendiri saja tidak tahu, apakah waktunya habis digunakan hanya untuk membantah atau berdebat atau menikmati teori konspirasi?

Buat sahabat saya yang muslim, jika kita ingin sungguh-sungguh mentadaburi alam dengan memuji kebesaran Allah SWT maka salah satu jalan adalah dengan mempelajari sains.  Dengan itu kita akan tahu betapa Allah SWT mendesain alam semesta ini dengan perhitungan yang amat sangat teliti.  Allah SWT menciptakan bumi bulat berotasi namun Allah SWT juga menciptakan gravitasi dan hukum kelembaman sehinga tercipta harmoni dan keselarasan alam yang membuat makhluk di atasnya tidak terlempar. 

 Allah SWT menciptakan gravitasi yang menyebabkan bumi ditarik matahari, namun Allah juga memberikan kecepatan awal bumi sehingga menimbulkan gerak mengorbit.  Kecepatan awal bumi ini amat sangat presisi, sebab jika kurang sedikit saja maka bumi akan semakin dekat dengan matahari dan akhirnya tersedot, jika kelebihan maka bumi akan terlempar keluar dari orbitnya.  Sesungguhnya Allah SWT menghendaki kita untuk selalu  berfikir dan berfikir merenungi bagaimana alam ini diciptakan.  

Jadi buat sahabat muslim yang masih suka berdalil ayat dengan penafsiran seadanya mohon belajar lagi, mohon teladani ilmuwan-ilmuwan muslim jaman keemasan, mereka juga seorang ulama, belajar Alquran dari sejak kecil, di tangan merekalah Islam mencapai puncak peradabannya.  Silakan pelajari bagaimana teknik Al-Biruni mengukur jari-jari bumi, silakan pelajari bagaimana Al-khazini melakukan studi gravitasi, silakan pelajari kosmologi Islam jaman keemasan di sana sahabat akan tahu bagaimana astronom-astronom Muslim mengukur jarak benda-benda langit dan tentu sahabat akan tahu bahwa seluruh astronom muslim sudah sepakat bahwa bentuk bumi adalah bulat.  Bumi datar hanya ada di dalam mitologi.

Sudah saya katakan bahwa teori bumi datar saat ini blas sama sekali tidak bisa dibuktikan baik secara ilmiah maupun keselarasan dengan gajala alam, makanya selalu mengaitkan dengan NASA ataupun elit global dengan bumbu teori konspirasi, agar orang yang malas untuk bertabayun mencari informasi, wawasan dan ilmu mudah dipengaruhi.  Cobalah sahabat dalami ilmu fisika dan astronomi dan belajar sejarah peradaban manusia dalam memahami alam semesta.

Duaratusan tahun yang lalu ilmuwan sudah berhasil mengukur jarak bintang.  Apakah sahabat tidak mengetahuinya?  Siapakah ilmuwan tersebut? Apakah NASA, apakah elite global.  Mohon sahabat perbanyaklah mencari informasi agar menambah wawasan dan tidak langsung "kep" ketika menonton video bumi datar. 

Mengukur jarak benda yang sedang bergerak cepat seperti pesawat tempur saja amat mudah apatah lagi hanya sekedar mengukur jarak lampu di kota yang tidak bergerak.  Sepertinya sahabat kurang info dengan majunya teknologi saat ini.  Penginderaan jauh apakah sahabat pernah dengar atau membaca.  Silakan sahabat sering-sering membaca artikel-artikel IPTEK agar menambah wawasan dan tidak bingung dengan cara mengukur jarak lampu di kota.


Masalah rotasi bumi
Jika maksud sahabat adalah "percepatan" tepatnya percepatan sentrifugal maka hal itu sudah saya bahas di seri ke-22 Bukti empiris Rotasi Bumi, silakan dibaca.  Percepatan sentrifugal gerak ke timur dan ke barat akan berbeda dan menimbulkan efek Eotvos.  Ini amat sangat membuktikan bahwa bumi berotasi dalam periode 1 hari sidereal.  

Namun jika maksud sahabat adalah kecepatan maka saya turut "prihatin".  Mohon sahabat belajar fisika agar bisa membedakan kecepatan dan percepatan. Sedih sekali mengetahui masih ada orang yang membantah rotasi bumi akibat kebingungan memamahi rotasi bumi itu sendiri.  Kenapa sahabat tidak bertanya pada orang yang lebih faham, kenapa tidak mau belajar fisika, kenapa malas mencari informasi. Sehingga tidak sampai terjadi tragedi "membantah suatu peristiwa akibat gagal memahami mengapa peristiwa itu bisa terjadi". Dari seluruh seri bumi datar yang saya tulis di sini beberapa kali saya sudah menerangkan hukum Newton I tentang kelembaman.  

Sahabat pernah melihat nyamuk terbang di dalam mobil yang sedang melaju dengan kencang?  Apakah ada perbedaan kecepatan nyamuk bagi orang di dalam mobil saat nyamuk terbang ke depan maupun ke belakang?  Atau sahabat pernah tidak main saling lempar benda di dalam kereta yang melaju, apakah ada perbedaan tenaga ketika melempar benda searah laju kereta dengan melempar benda berlawanan dengan laju kereta?  Atau sahabat pernah tidak main bola pingpong di dalam kapal yang sedang berlayar, apakah ada suatu ketidakadilan bagi kedua pemain akibat laju kapal?  

Nyamuk di dalam mobil, saling lempar benda di dalam kereta dan permainan pingpong di dalam kapal tidak akan terpengaruh sama sekali dengan gerakan konstan pengangkutnya.   Andaikan nyamuk hanya berusaha mengambang maka nyamuk tidak perlu bergerak ke depan untuk mengikuti gerak mobil karena kecepatan ke depan nyamuk sudah sama dengan kecepatan mobil. Nyamuk sudah mewarisi kecepatan mobil. Dalam hal ini nyamuk sedang diam di dalam mobil yang sedang bergerak.  Artinya jika dipandang dari kerangka acuan orang di dalam mobil, kecepatan nyamuk adalah nol.  Namun jika dipandang dari kerangka acuan di luar mobil misalnya seorang yang sedang duduk ngopi di warung, maka kecepatan nyamuk sama dengan kecepatan mobil.

Bagaimana dengan helikopter yang sedang mengambang di atas bumi? Persis sama seperti nyamuk yang sedang mengambang di dalam mobil.  Bila dipandang dari kerangka acuan kita di bumi helikopter sedang diam, namun jika dipandang dari kerangka acuan di luar bumi, helikopter sedang bergerak bersama bumi.  Untuk bergerak ke barat atau ke timur atau ke mana saja helikopter tidak terpengaruh oleh rotasi atau gerak bumi yang lain. Karena helikopter sudah membawa warisan gerak bumi sesuai hukum Newton I.  Jadi helikopter tidak perlu membedakan powernya ketika hendak bergerak ke barat atau ke timur atau ke mana saja. (Sebenarnya ada pengaruh namun efeknya kecil yaitu efek Coriolis yang sudah saya jelaskan di seri ke-22 bukti empiris rotasi bumi).

Ketika sedang di toko buku saya ditunjukkan oleh anak saya sebuah buku karangan Eric Dubay.  Sebelumnya saya sudah sempat membaca ringkasannya saja.  Di situ dibahas masalah helikopter yang mengambang.  Saya sempat berfikir dan mengambil kesimpulan sendiri mengapa jarang atau mungkin belum ada doktor atau professor yang menulis bantahannya?  menurut analisa saya sendiri buku itu minim ilmu jadi orang-orang cerdas ogah meladeninya.  Bagaimana tidak, masalah helikopter mengambang saja menurut buku tersebut akan bergeser ke barat. Ini adalah pandangan orang yang sama sekali tidak mengerti ilmu fisika, jadi mungkin bagi orang-orang cerdas meladeni hal ini sama saja berdebat dengan anak TK atau SD.

Jika sahabat bersedia silakan belajar fisika terutama hukum Newton I agar sahabat memperoleh pemahaman yang lebih baik.  Silakan belajar juga mengenai kerangka acuan dalam gerak. Daripada membantah mending belajar Mas!!! Agar tambah ngerti jadi kalau anak atau adik bertanya kita bisa menjelaskannya.


Masalah penjagaan dinding es

Sekali lagi sepertinya  sahabat memang harus banyak membaca, membuka wawasan, mencari informasi.  Itulah akibat menelan mentah-mentah informasi dari video bumi datar.  Apakah informasi dari video bumi datar itu kredibel? Maaf nih menurut saya informasi dari video bumi datar sebagian besar amat sangat tidak kredibel (bertolak belakang dengan gembar-gembor pembuat videonya), hanya asumsi dan opini sendiri.  Banyak informasi keliru yang disajikan dalam video datar, misalnya klaim peta azimuthal Equidistant, jalur penerbangan, pembuatan peta google dsb. 

 Kalau sahabat mau mengkroscek pasti akan tahu bahwa memang benar informasi di video bumi datar itu sebagian besar adalah keliru.  Bagi saya kekeliruan ini saya anggap karena ketidakfahaman.  Namun ada beberapa web yang menyatakan bahwa ini adalah kesengajaan, alias kebohongan, misalnya mengganti kata "Taiwan" menjadi "Bali".  Silakan saja cek videonya dan amati dengan cermat, bandingkan dengan berita asli dari webnya.  Jika sahabat membaca beberapa web tersebut maka sahabat akan tahu sebenarnya siapa si pembohong besar itu.  Namun saya tetap beranggapan bahwa itu semua akibat kekurangfahaman akibat kurang belajar, kurang wawasan, kurang info, bingung memahami sains. Dan apa yang saya tulis di blog ini lebih menitik beratkan ke sains bukan opini atau pendapat yang bisa diperdebatkan.

Dan masalah penjagaan dinding es, ini juga salah satu kekeliruan yang disajikan video bumi datar.  Itu hanya opini dan asumsi sendiri.  Sayang banyak sahabat yang langsung menelan mentah-mentah tanpa melakukan tabayun.   Saya tidak sempat membahasnya di seri bumi datar karena belum ketemu hubungannya dengan sains.  Jika sahabat ingin mengerti apa yang terjadi di kutub selatan (antartika) silakan baca "Antartic Treaty" dari berbagai sumber misalnya wikipedia.  Ada 14 butir kesepakatan yang ditandatangani beberapa negara.  Salah satu isi kesepakatan adalah bahwa kawasan antartika hanya boleh digunakan untuk tujuan damai dan sains dan saling berbagi informasi. Bahkan kegiatan militer seperti ujicoba senjata dilarang. Tidak ada larangan berkunjung ke sana.  Banyak orang yang sudah menuliskan pengalamannya di dunia maya saat berlibur ke antartika.



Jadi informasi dalam video bumi datar bahwa kutub selatan dijaga karena takut ketahuan ada tepi bumi, hanyalah asumsi dan opini sendiri. Menurut saya akibat salah menerjemahkan kesepakatan itu dari Bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Tapi ada web yang menyatakan bahwa itu sengaja dilakukan alias kebohongan untuk mengelabui penonton video yang malas melakukan tabayun seperti halnya kebohongan-kebohongan lainnya yang disajikan dalam video.

Jadi sababat, jika ingin mendapatkan pemahaman yang lebih baik, maka perbanyaklah membaca (membaca itu jendela ilmu), mencari informasi, banyak bertanya, kurangi membantah, dan belajar ilmu fisika dan astronomi.  Jangan hanya mengandalkan video bumi datar yang sebagian besar adalah informasi dan ilmu yang keliru. Bentuk bumi bulat, jarak matahari, jarak bintang dan pengetahuan astronomi lainnya yang disebutkan berasal dari NASA atau elit global itu adalah informasi yang 100% keliru.  Sudah saya jelaskan dengan bukti di seri sebelumnya. Kuncinya adalah belajar Mas, buka wawasan, banyak-banyak membaca terutama artikel IPTEK agar Mas tahu sejauh mana pencapaian manusia saat ini dalam bidang sains dan teknologi sehingga tidak lagi mengatakan “Selama ini belum adda teknologgi yg mampu menembus atmosfer”. Rugi Mas kalau pengetahuannya hanya sebatas informasi dari video bumi datar.  

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.


Referensi

https://en.wikipedia.org/wiki/Antarctic_Treaty_System
https://lukeyahyasipetualang.wordpress.com/2015/05/16/jenis-jenis-satelit-navigasi/




14 komentar:

Benny mengatakan...

Maaf sebelumnya, apa Anda pernah melihat satelit yang terbang? Kenapa teknologi pesawat tempur ngga pakai spt satelit dengan kecepatan tinggi. Baik kalo baca buku, ya pasti bisa diterima oleh nalar, tapi ingin aku buktikan sendiri. Masalahnya sarananya

Benny mengatakan...

Coba anda praktekan menghitung bintang dll. Jangan menurut hasil pembukuan

ILMU KUCARI mengatakan...

Mas Benny Saya tidak banyak berkomentar.
Saya belum pernah ke Mekkah tapi saya percaya Kabah itu ada. Kalau mas Benny ingin melihat satelit dengan mata kepala sendiri silakan saja. Mas Benny percaya tidak kalau ibu mengandung bisa diketahui jenis kelamin anaknya dari USG. Apa pake mata untuk melihatnya? Pakai gelombang Mas!!!! Nah kalau mau silakan datangi saja stasiun bumi pengontrol satelit silakan berdiskusi di sana bagaimana posisi satelit terdeteksi. Belajar yang serius Mas.

Trihatmadja mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Saya orang awam & kurang terpelajar, cuma mau tau kalo berandai andai bumi itu di gali sampai tembus ke dasar bumi ( memang tidak mungkin & sangat mustahil ), apa dibawah bumi bulat yang kita pijak ada suatu kehidupan? Misal dibawah indonesia ada negara apa gitu yang berseberangan ke dasar bumi. Mohon pencerahan pak..

NellySkinCare mengatakan...

SAYA MAU TANYA TENTANG ATAS BAWAH MENURUT BUMI BULAT,,,....KALO BERDASARKAN GE MAKA POSISI KUTUB SELATAN ADALAH DI BAGIAN BAWAH,, KARENA GERAK ROTASI BUMI MENURUT GE KAN SELALU KE TIMUR-BARAT. BERATI POSISI LANGIT DI KUTUB SELATAN ADA DI BAGIAN BAWAH??

APAKAH DIANGKASA TIDAK ADA UDARA?? KOQ BISA ASTRONOT MELAYANG2 DI ANGKASA, YG KTNYA SATELITNYA MENGIKUTI GERAKAN ORBIT BUMI

ILMU KUCARI mengatakan...

Mas Bayu silakan lihat peta di globe. Andaikam kita bisa menembus bumi seperti lidi menusuk cilok maka jika ditembus dari pulau Jawa lurus melewati pusat globe, kira-kira lidi nongolnya di Amerika Latin.

Mas Anjar, tidak ada yang mengajarkan bahwa kutub selatan adalah bagian bawah bumi. Anggapan demikian yang mungkin masih ada di pikiran Mas Anjarlah yang menyebabkan masih bingung dengan aliran sungai Amazon. Silakan baca seri 27, semoga mendapat pencerahan.

Setelah melewati atmosfir bumi, kerapatan udara semakin berkurang, bahkan hampir mendekati nol. Astronot di stasiun ruang angkasa bisa melayang karena astronot sedang mengorbit bumi bersana satelit (stasiun ruang angkasa), sehingga terjadi kesetimbangan gaya gravitasi dan gaya sentripetal. Gerak lurus beraturan itu kekal Mas, walaupun astronot keluar dari stasiun ruang angkasa kecepatan astronot masih sama dengan stasiun ruang angkasa tersebut. Jadi walaupun tidak pegangan astronot akan selalu bergerak bersama stasiun ruang angkasa. Silakan baca seluruh artikel di seri ini, mudah-mudahan hal-hal yang masih bingung dapat difahami.



Terima kasih atas keingintahuannya.

NellySkinCare mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
NellySkinCare mengatakan...

jujur ya mas sy bukan anggota FE society,,sy cuma orang yg penasaran cuma saat ini di pikiran saya yakin kalo bumi itu datar,,,, bagaimana cara astronot bergerak melakukan kecepatan sebesar stasiun tanpa berpegangan. apakah kecepatan 100km/jam dibumi dan di angkasa beda cepatnya,, ataukah besaran usaha nya yg beda. menurut Nasa ketinggian satelit MEO sktr 2000km tidak tertarik gravitasi bumi dengan beraat satelit 3.500kg.. sementara pernah ada asteroid (barringer) sebesar 300.000ton pernah smpe ke bumi , Bagaimana Hukum Newton berlaku??

sy jg belum yakin dengan keberadaan planet2 lain, apalagi skenario Merkurius dan venus yg tdk pnya satelit (bulan) dengan berasumsi masa masing2 tersebut dan jaraknya ke matahari maka semuanya akan terkena gravitasi matahari,

yg paling meyakinkan sy klo bumi datar adalah, posisi kiblat. jika globe maka ada bagian bumi yg yg bisa menghadap 2 arah dalam sholat,,di Alquran tdk ada setengah2, karena Alquran jg berlaku universal

ILMU KUCARI mengatakan...



Alhamdulillah ternyata Mas Anjar seorang muslim.
Ketahuilah Mas Anjar saat peradaban Islam mencapai puncaknya (zaman pertengahan) di mana saat itu Eropa masih dalam kegelapan, seluruh astronom dan Ilmuwan Muslim sepakat bahwa bentuk bumi adalah bulat. Ilmuwan dan Astronom Muslim juga kebanyakan adalah ulama. Pada zaman tersebut ilmu agama dan ilmu alam atau ilmu dunia tidaklah dipisah seperti sekarang ini. Silakan pelajari biografi dan karya-karya mereka. Oh..ya mereka tidak pernah mempermasalahkan arah Kiblat pada bumi bulat, sebab yang kita arahkan adalah wajah kita saat shalat. Tidak masalah terhalang lengkungan bumi. Andaikan bumi datar pun bisa ada kemungkinan terhalang oleh gunung dan lainnya. Soal dua tempat yang bisa menghadap kiblat justru itu adalah sebuah kemudahan atau rezeki dari Allah SWT, bisa pilih menghadap ke mana.

Kalau Mas Anjar masih yakin bahwa bumi itu datar maka waktu shalat Mas Anjar tidak boleh menggunakan tabel dari DEPAG atau tabel yang ada saat ini, sebab waktu shalat itu dibuat berdasarkan bumi bulat. Silakan baca artikel "Waktu shalat 212" Mas Anjar harus menghisab sendiri waktu shalat berdasarkan bumi datar. Perlu juga Mas Anjar tahu pada model bumi datar dengan ketinggian matahari 5000 km, saat jam 6 sore ketinggian matahari adalah 20 derajat dan tengah malam adalan 14 derajat. (silakan baca artikel sebelumnya, ketinggian matahati pada bumi datar). Tidak akan pernah terjadi matahari tenggelam, kecuali dengan penjelasan ngawur versi penganut bumi datar.

Mas Anjar musti banyak belajar Fisika bila ingin faham banget tentang astronot, tentang orbit planet dan hal-hal yang membuat Mas Anjar bingung.
Sebenarnya dari seluruh seri yang saya tulis ini, hal-hal tersebut sudah saya jelaskan.
Intinya saat sudah mengorbit, Satelit (stasiun Antariksa) dan Astronotnya sudah bergerak sendiri, sudah tidak diperlukan energi untuk mempertahankan orbitnya. Saat astronotnya keluar dari satelit maka kecepatan astronot tidak akan hilang, walaupun tidak pegangan astronot tetap ikut bergerak bersama satelit, tidak perlu tenaga Mas untuk menyamakan gerak ini.

Untuk membuktikan akan saya beri gambaran seperti ini,
Mas Anjar pernah melihat olahraga Extrim seperti croser dengan motornya saat melayang di udara. Keduanya akan bergerak bersama walaupun croser dan motornya tidak bersentuhan. Atau perhatikan pemain skateboard yang sedang melayang bersama skateboard yang tidak menyentuh kakinya, bahkan saat skateboardnya berputar, keduanya akan bergerak bersama.

Sekarang silakan dicoba percobaan berikut
Saat di dalam gerbong kereta yang sedang melaju dengan kelajuan konstan, silakan lompat ke atas, perhatikan jatuhnya, tentu jatuh ditempat yang sama bukan. Mengapa? karena saat melompat kita masih ikut bergerak ke depan bersama kereta.
Bila belum yakin silakan dilakukan di atas gerbong kereta....eh tapi jangan bahaya. Atau bisa dilakukan di mobil atau truk bak terbuka, silakan dicoba. Dicobanya saat kelajuan mobil sedang konstan ya. Bila sudah dicoba dan jatuhnya ternyata di belakang mobil berarti ilmu Fisika bohong semua. Dan silakan tidak percaya ilmu Fisika.

Semua planet dalam tata surya terkena gaya gravitasi matahari, namun karena ada gerak mengorbit terjadi kesetimbangan gaya gravitasi matahari dan gaya sentripetal sehingga planet tidak jatuh ke matahari. Sementara asteroid tidak memiliki gerak mengorbit, akibatnya asteroid akan jatuh karena gravitasi.
Begitu juga dengan satelit buatan yang mengorbit bumi, walaupun terkena gravitasi bumi namun gerak mengorbitnya menimbulkan gaya sentripetal yang membuatnya tidak jatuh ke bumi. Silakan perhatikan wahana rollcoaster, saat posisi sedang terbalik harusnya jatuh ke tanah, namun karena gerakannya melingkar maka ada gaya sentripetal yang menahan gravitasi.

Nah sampai sini semoga Mas Anjar Faham.
Terima kasih atas pertanyaannya, saya apresiasi Mas Anjar, semoga sahabat yang lain yang membaca diskusi kita juga bisa menjadi lebih faham.
Pesan saya buat yang Muslim, Islam tidak mengajarkan bumi itu datar.

NellySkinCare mengatakan...

ya mas makasih penjelsannya,, trus saya baca di gugel tentang iss bisa menyelesaikan satu kali orbit bumi 92 menit,, misal ya mas,,, ada astronot islam di iss,,itu patokan waktu sholatnya gimana ya jika telah beberapa kali melakukan periode orbit,, karena telah beberapa kali menemui periode waktu terbit dan terbenamnya matahari

ILMU KUCARI mengatakan...

Mas Anjar, pada dasarnya Allah SWT menghendaki kemudahan bagi hambanya. Dalam hal pelaksanaan shalat ada kondisi dan waktu-waktu tertentu di mana pelaksanaan shalat mendapat kemudahan, seperti dalam safar yang dibolehkan menjamak, shalat di dalam kendaraan yang dilakukan dengan tatacara yang tidak seperti biasanya bahkan menghadapnya pun mungkin bukan ke Kabah. Misalnya lagi waktu shalat di dalam pesawat, contohnya saat masih jam lima pagi waktu setempat, matahari sudah bisa terlihat dari dalam pesawat.

Tapi mohon maaf saya bukan ahli fikih. Ulama-ulama ahli fikihlah yang berhak menetapkan bagaimana waktu shalat di dalam pesawat dan waktu shalat di luar angkasa misalnya di satelit ISS.

Saya yakin jika sudah banyak astronot muslim yang sering ke luar angkasa, maka hukum-hukum fikih yang berkenaan dengan kondisi luar angkasa akan semakin digali oleh ahli fikih. Karena ilmu fikih dalam Islam adalah ilmu yang berkembang dan harus mengikuti perkembangan jaman.

Jadi mohon maaf Mas Anjar, saya tidak punya kompetensi untuk menjawab pertanyaan bagaimana waktu shalat di satelit ISS. Hal itu sudah menjadi wilayah ahli fikih.

Terima kasih atas diskusinya.
Semoga bermanfaat.

Unknown mengatakan...

Kasihan ya sampean, korban dari kepintaran yahudi yang membodohi manusia sedunia. Memang benar ya, lebih susah menyadarkan orang yang sudah tertipu dibanding menipu orang.

Saya do'akan semoga suatu saat sampean diberi hidayah oleh Sang Maha Pencipta untuk keluar dari jerat alam fikiran yahudi laknatullah.

Amiin.

Unknown mengatakan...

"Menembus bumi seperti lidi menusuk cilok", lucu banget analoginya, sampai segitunya, hahahaha, jempol buat penulis

SERI BUMI DATAR?

Bukti Empiris Revolusi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Rotasi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Gravitasi + Pengantar

Seri 43 : Bantahan Cerdas Penganut FE3

Seri 42 : Bantahan Cerdas Penganut FE 2
Seri 41 : Melihat Satelit ISS sedang mengorbit Bumi
Seri 40 : Bantahan Cerdas Penganut FE

Seri 39 : Arah Kiblat Membuktikan Bumi Bulat

Seri 38 : Equation Of Time

Seri 37 : Mengenal Umbra Penumbra dan Sudut Datang Cahaya

Seri 36 : Fase Bulan Bukan Karena Bayangan Bumi
Seri 35 : Percobaan Paling Keliru FE
Seri 34 : Analogi Gravitasi Yang Keliru
Seri 33 : Belajar Dari Gangguan Satelit
Seri 32 : Mengapa Horizon Terlihat Lurus?
Seri 31 : Cara Menghitung Jarak Horizon
Seri 30 : Mengapa Rotasi Bumi Tidak Kita Rasakan
Seri 29 : Observasi Untuk Memahami Bentuk Bumi
Seri 28 : Permukaan Air Melengkung
Seri 27 : Aliran Sungai Amazon
Seri 26 : Komentar dari Sahabat
Seri 25 : Buat Sahabatku (Kisah Kliwon menanggapi surat FE101 untuk Prof. dari LAPAN)
Seri 24 : Bukti Empiris Gravitasi
Seri 23 : Bukti Empiris Revolusi Bumi
Seri 22 : Bukti Empiris Rotasi Bumi
Seri 21 : Sejarah Singkat Manusia Memahami Alam Semesta

Seri 20 : Waktu Shalat 212
Seri 19 : Kecepatan Terminal
Seri 18 : Pasang Surut Air Laut
Seri 17 : Bisakah kita mengukur suhu sinar bulan?
Seri 16 : Refraksi
Seri 15 : Ayo Kita Belajar Lagi
Seri 14 : Perspektif
Seri 13 : Meluruskan Kekeliruan Pemahaman Gravitasi
Seri 12 : Teknik Merasakan Lengkungan Bumi
Seri 11 : Gaya Archimedes terjadi karena gravitasi
Seri 10 : Azimuthal Equidistant
Seri 9 : Ketinggian Matahari pada bumi datar
Seri 8 : Bintang Kutub membuktikan bumi bulat
Seri 7 : Satelit Membuktikan Bumi berotasi
Seri 6 : Rasi Bintang membuktikan bumi berputar dan berkeliling
Seri 5 : Gravitasi membuktikan bumi bulat
Seri 4 : Besi tenggelam dan Gabus terapung
Seri 3 : Gaya gravitasi sementara dirumahkan
Seri 2 : Bola Golf jadi Penantang
Seri 1 : Satelit yang diingkari