Sabtu, 07 Oktober 2017

SERI BUMI DATAR? BAGIAN 35 : PERCOBAAN PALING KELIRU FE

Sahabat Fisika, kali ini saya akan menunjukkan dua percobaan paling keliru di abad ke-21 yang ada di dalam video bumi datar.  Dua percobaan itu adalah percobaan mengukur suhu sinar bulan dan percobaan menyinari ruangan dengan sinar bulan.  Percobaan ini untuk mendukung teori bumi datar, dimana teori ini mengatakan bahwa bulan memiliki cahaya sendiri.  Bulan memiliki cahaya sendiri adalah sebuah keharusan dalam teori bumi datar, karena fase-fase bulan dan terjadinya gerhana tidak akan bisa dijelaskan jika bulan tidak bercahaya sendiri.

Menurut teori bumi datar fase-fase bulan terjadi karena ada kembaran bulan atau “antimoon”  yang menutupi bulan.  Sayangnya penggemar bumi datar tidak bersikap kritis pada konseptornya dan bertanya “siluman dari mana itu?”  atau bertanya “Pernahkah ada orang yang melihatnya?”  Sikap kritis penggemar bumi datar sepertinya sudah habis tertutup oleh teori konspirasi.  Jadi sengawur apapun pernyataan konseptornya, “pejah gesang” terima saja.  Padahal jika penggemar bumi datar ingin mencari kebenaran bisa langsung melihat bulan yang terkadang terlihat berbentuk lingkaran penuh namun hanya sebagian yang bercahaya dan lalu bertanya “sedang kemana silumannya, koq bulan tidak menyala semua?”.  Nah sahabat cobalah sering-sering memandang bulan, bila beruntung sahabat akan mendapati bulan terlihat lingkaran penuh namun hanya sebagian yang bercahaya. 
 
Sebenarnya masih banyak percobaan lain di video datar yang keliru.  Percobaan-percobaan yang ada di video datar adalah percobaan abal-abal.  Sangat tidak layak dijadikan sebagai bukti apalagi bukti ilmiah.  Misalnya percobaan LASER yang hanya menunjukkan gambar atau video tanpa metode ilmiah sebagai mana percobaan ilmiah yang benar.  Percobaan menembakkan LASER justru 100% akan membuktikan bentuk bumi yang bulat jika dilakukan dengan jujur untuk mencari kebenaran.  Coba saja tembakkan LASER ke bagian bawah kapal  yang sedang menjauhi daratan.  Saya berani jamin semakin lama LASER akan melenceng ke bagian atas kapal.  Karena saya yakin LASER dan pandangan kita sama-sama lurus.  Jadi saya menilai percobaan LASER adalah percobaan yang sia-sia hanya gagah-gagahan saja.

Percobaan lainnya adalah percobaan dengan kamera NIKON P900.  Objek-objek di lautan yang sudah tidak nampak di layar kamera dizoom dan akhirnya terlihat.  Lalu dijadikan bukti bahwa objek yang tidak terlihat di laut hanya karena persfektif.   Ini adalah percobaan untuk menggiring opini penggemar bumi datar agar berpikiran objek yang hilang di laut terjadi hanya karena persfektif.  Padahal faktanya adalah saat menjauhi daratan, kapal akan telihat semakin mengecil, ini memang karena persfektif, namun saat mencapai horizon sedikit demi sedikit kapal akan mulai tenggelam.  Ayo para penggemar bumi datar yang pikirannya belum penuh teori konspirasi dan masih ada ruang untuk menerima kebenaran, buktikan saja sendiri fenomena kapal tenggelam di horizon!!  

Sahabat, untuk memulai pembahasan  dua percobaan paling ngawur ini kita mulai dari konsep dasar panas, suhu dan cahaya.  Silakan disimak.

Panas adalah salah satu bentuk energi.  Bentuk energi yang lain misalnya energi listrik, energi kinetik (energi gerak), energi potensial dan sebagainya.  Satuan panas adalah kalori bisa juga Joule. Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.  Ini mengandung konsekuensi bahwa energi hanya bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk  lainnya atau istilahnya konversi energi dan jumlahnya selalu tetap setelah proses konversi.  Misalnya dari energi listrik bisa diubah menjadi energi kinetik, dari energi kinetik  berubah menjadi energi panas dsb.

Misalnya saat kita menendang bola. Saat awal, bola mendapatkan energi kinetik dari usaha kita menendang.  Gerak bola semakin lama akan melemah dan akhirnya berhenti karena gesekan dengan tanah dan udara.  Ini berarti energi kinetik bola sedikit demi sedikit berubah menjadi energi panas pada tanah, udara dan bola itu sendiri.  Akhirnya bola akan berhenti bergerak setelah seluruh energi kinetiknya berubah menjadi energi panas.  Hal berbeda terjadi pada gerak satelit. Karena satelit bergerak di ruang hampa udara maka tidak ada gaya gesek apapun. Energi kinetik satelit tidak akan berkurang dan satelit akan terus mengorbit.  Jadi satelit tidak memerlukan bahan bakar yang banyak untuk mengorbit bertahun-tahun.

Panas dan suhu adalah dua entitas yang berbeda namun sangat berhubungan erat.  Silakan lihat artikel panas dan suhu.  Panas dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu benda ke benda lain.  Misalnya ketika kita memanaskan sebatang besi pada salah ujungnya maka panas akan mengalir ke ujung yang lain.  Ini disebut perpindahan panas secara konduksi.  Panas mengalir dari tempat atau benda yang suhunya lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah.  Saat suhu suatu tempat atau benda sudah sama maka aliran panas akan berhenti.  Dalam hal ini suhu bisa dijadikan indikator adanya perpindahan panas.

Sekarang mari bayangkan kita memiliki sepotong besi dengan massa 100 gram pada suhu 0°C dan segelas air yang bermassa 150 gram pada suhu 25°C.  Apa yang terjadi ketika besi tersebut dimasukkan ke dalam air di gelas? Perhatikan ilustrasi di bawah ini,




Secara qualitatif jawabannya adalah mudah dan sederhana.  Panas dari air akan mengalir ke besi karena suhu air lebih tinggi daripada besi dan berlangsung terus sampai suhu keduanya sama.  Saat sudah sama suhu keduanya adalah satu nilai yang besarnya lebih dari 0°C dan kurang dari 25°C.  Perhatikan ilutrasi di bawah ini.  





Secara quantitatif besarnya suhu perpaduan air dan besi bergantung pada kalor jenis dan massa keduanya.  Kalor jenis adalah banyaknya energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gr benda sebesar 1°C.  

Misalnya air memiliki kalor jenis 1 kalori/gr°C ini berarti untuk menaikkan atau menurunkan suhu 1 gr air sebesar 1°C dibutuhkan energi panas 1 kalori.  Jika massa air adalah 150 gr maka energi panas yang dibutuhkan adalah 150 kalori.  Untuk menaikkan atau menurunkan suhu sebesar 5°C berarti butuh 750 kalori. 

Besi memiliki kalor jenis 0,11 kalori/gr°C berarti untuk menaikkan atau menurunkan suhu 1 gr besi sebesar 1°C dibutuhkan energi panas 0,11 kalori.  Jika massa besi adalah 100 gr maka dibutuhkan 11 kalori.  Untuk menaikkan atau menurunkan suhu sebesar 5°C berarti butuh 55 kalori. Kalor jenis dilambangkan dengan huruf “C”.

Banyaknya panas yang berpindah baik yang dilepas atau yang diterima suatu benda disebut kapasitas panas dilambangkan dengan Q.  Pada kasus besi yang dimasukkan ke dalam air maka kapasitas panas yang diberikan air harus sama dengan yang diterima oleh besi, hal ini sesuai dengan hukum kekekalan energi.  Mari kita hitung berapa suhu akhir perpaduan air dan besi dan berapa kapasitas panas yang berpindah.

Misalkan suhu akhir perpaduan besi dan air adalah sebesar t. Maka kapasitas panas yang diterima besi adalah
Q = m C ∆t
Q = 100 x 0,11 x (t – 0)
Q = 11t

Sedangkan panas yang diberikan air adalah
Q = m C ∆t
Q = 150 x 1 x (25 – t)
Q = 3750 – 150t

Panas yang diterima besi sama dengan yang diberikan air
11t = 3750 – 150t
t = 23.3 °C

Berarti perpaduan air dan besi akan menyebabkan suhu keduanya menjadi 23,3 °C.  Sedangkan panas yang diberikan air atau diterima besi adalah Q = 11 x 23,3 = 256,2 Kalori.  Artinya ada aliran panas sebesar 256,2 kalori dari air menuju besi.  Dengan catatan kita abaikan pengaruh lingkungan dan gelas.

Konsep tersebut sebenarnya mudah dipahami.  Intinya ketika kita mencampur dua zat yang memilki  suhu berbeda maka akan terjadi aliran panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah sampai suhu keduanya sama.  Semoga penjelasan di atas mudah dipahami.

Sekarang mari kita kupas percobaan yang ada di dalam video bumi datar.  Di dalam video ditunjukkan sebuah percobaan menyinari ruangan dengan cahaya bulan.  Disebutkan ruangan yang terkena cahaya bulan suhunya akan turun atau lebih rendah daripada ruangan yang tidak disinari bulan.    Pembuat video menganggap ruangan dan cahaya bulan adalah dua entitas yang jika digabung akan menyebabkan suhu keduannya menjadi sama, seperti pada proses perpaduan besi dan air.   

Dalam hal ini berarti suhu ruangan lebih tinggi dari pada suhu cahaya bulan sehingga ketika bergabung menyebabkan suhu ruangan menjadi turun karena ada sebagian panas ruangan yang diberikan kepada cahaya bulan.  Bagi orang yang faham fisika ini adalah hal yang super aneh, tidak ilmiah dan tidak rasional.  Namun bagi penggemar bumi datar asalkan sumbernya video bumi datar akan ditelan mentah-mentah sebagai kebenaran.  Mungkin akibat kecerdasannya sudah dipenuhi oleh teori konspirasi.

Di mana letak kekeliruannya?

Kekeliruannya adalah terletak pada hal yang paling fundamental di mana pembuat video menganggap bahwa cahaya bulan atau cahaya pada umumnya adalah suatu entitas yang memiliki informasi nilai suhu seperti benda-benda lain misalnya air, besi, kayu, udara dan sebagainya.  Padahal tidaklah demikian.  Cahaya tidak memilki informasi tentang berapa besar suhunya.  Cahaya bulan tidaklah berbeda dengan cahaya pada umumnya, walaupun penggemar bumi datar tetap ngotot bahwa cahaya bulan adalah langsung dari bulan bukan pantulan sinar matahari.  Tetap saja cahaya bulan memiliki sifat dan karakteristik yang sama dengan cahaya pada umumnya.  Karena sifat cahaya tidak dipengaruhi oleh asalnya baik langsung maupun pantulan.  

Dengan anggapan seperti itu tidak heran jika pembuat video mengajukan percobaan mengukur suhu sinar bulan.  Jelas ini adalah kekeliruan paling fatal karena cahaya sama sekali tidak memiliki informasi tentang berapa besar suhunya. Makanya ini saya sebut keajaiban dunia yang ke-8 jika ada manusia yang bisa mengukur suhu sinar bulan.  Orang yang berusaha mencobanya jelas tidak faham apa itu cahaya dan apa itu suhu.  

Padahal dua pemahaman itu sangat fundamental dalam fisika. Hal yang paling fundamental saja keliru apalagi yang lainnya. Pantas saja orang-orang seperti ini mengalami kesulitan akut dalam memahami bentuk bumi yang bulat.  Akhirnya banyak sahabat-sahabat saya yang mengatakan bahwa orang yang percaya bumi datar adalah orang yang gagal faham. Bahkan sahabat saya mengatakan “saya percaya bumi itu bulat karena saya masih waras”.  Dan ada juga sodara sepergurauan saya yang ‘meledek’ saya karena mau meladeni orang-orang yang tidak mengerti sains atau pemahaman sainsnya babak belur.  Kaya meladeni anak TK saja.  Yang amat disayangkan adalah keengganan mereka untuk belajar dan malah menggunakan ketidakfahamnya untuk membantah.  Memprihatinkan!!

Pada seri ke-17 Bisakah Mengukur Suhu Sinar Bulan sudah dijelaskan apa itu cahaya dan apa itu suhu.  Silakan dipelajari.  Cahaya adalah energi yang sedang merambat dalam bentuk gelombang elektromagnetik.  Cahaya tidak berbeda dengan sinyal handphone kita.  Yang membedakan hanya panjang gelombangnya saja.  Sudah jelas bahwa cahaya tidak bisa diukur suhunya walaupun menggunakan alat ukur dengan peralatan dan metode secanggih apapun, karena cahaya tidak membawa informasi suhu.

Dari kekeliruan pertama pembuat video bumi datar yang menganggap cahaya bisa diukur suhunya lahirlah kekeliruan kedua yaitu suhu ruangan akan turun akibat terkena sinar bulan.  Ini juga kekeliruan yang sangat fatal.  Saya tidak akan bertanya percobaan tersebut dilakukan atau tidak dan tidak akan bertanya bagaimana metodenya karena percobaan itu jelas berangkat dari pemahaman yang salah.  Tidak mungkin ruangan akan memberikan panasnya kepada cahaya bulan.  Cahaya bulan tidak memiliki informasi suhu dan juga tidak ada kalor jenis cahaya.  

Bagaimana sebenarnya yang terjadi saat suatu ruangan disinari cahaya bulan?  Jika kita faham tentang cahaya maka kita akan langsung menjawab suhu ruangan pasti akan naik berapa pun kecilnya.

Cahaya bukan panas!.  Cahaya adalah energi yang sedang merambat dalam bentuk gelombang elektromagnetik.  Saat cahaya mengenai sebuah benda maka akan terjadi tiga hal yaitu sebagian cahaya akan diteruskan, sebagiannya dipantulkan dan sebagian lagi diserap.  Energi cahaya yang diserap benda menyebabkan suhu benda menjadi naik.  Perhatikan saat cahaya melewati kaca tembus pandang.  Ada berkas yang diteruskan, ada yang dipantulkan dan ada yang diserap kaca yang akan menaikkan suhu kaca.  Perhatikan ilustrasi di bawah ini,



Jadi ketika cahaya bulan menyinari ruangan maka suhu ruangan pasti akan naik dengan catatan pengaruh lingkungan diabaikan.
Mengapa menurut pembuat video hasil percobaan tersebut menunjukkan suhu ruangan menjadi turun, berikut ini kemungkinannya;

  1. Ada pengaruh lingkungan yang tidak diperhitungkan.  Ini adalah kebiasaan penggemar bumi datar yang melakukan percobaan tanpa memperhatikan pengaruh lingkungan seperti percobaan Bedford Level. 
  2. Kesalahan pada alat ukur, metode dan manusia yang melakukan percobaan.
  3. Yang ini saya mohon maaf dulu, ini hanya kemungkinan ya…  percobaan tersebut tidak pernah dilakukan alias hanya omong doang.

Jadi kesimpulan yang bisa kita ambil dari artikel ini adalah bahwa dua percobaan yang diajukan dalam video bumi datar adalah percobaan yang teramat keliru dan ngawur. Dan paling fatal kekeliruannya.  Percobaan itu lahir dari pemahaman yang keliru terhadap hal yang paling fundamental yaitu panas, cahaya dan suhu.  Semoga para penggemar bumi datar semakin sadar dan mau untuk belajar sehingga tidak lagi mengalami kesulitan dalam memahami bentuk bumi yang bulat.  Aamiin…

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Mas Ilmu Kucari, tentang cahaya, menurut pemahaman Saya (mohon koreksi), cahaya juga bisa diartikan sebagai materi sub atomik tak bermassa yang disebut photon, yang dilepaskan saat elektron berpindah dari tingkat energi lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah (penentu panjang gelombang & spektrum), bergerak lurus bergelombang ke segala arah atau diarahkan dengan kecepatan mutlak c. Jika pemahaman Saya itu benar, maka pertanyaan Saya:
1. Jika photon sebagai materi, setelah dilepaskan, apakah materinya tetap ada setelah energinya habis (terkonversi), secara bebas?? atau kah materinya terserap / masuk ke materi (atom) lain? Kalau ada secara bebas, bagaimana sifat materinya dan apakah Kita bisa mendapatkanya/mendeteksinya?
2. Bagaimana perjalanan waktu yang dialami photon menurut relativitas Einstein, sedangkan photon sendiri adalah materi yang bergerak dgn kecepatan c mutlak.
Terima Kasih atas penjelasanya.. (maaf kalau agak sedikit menyimpang dari pembahasan). Terima kasih

Kartaraharja mengatakan...

Foton nda punya massa diam, energinya adalah momentum. Kalau dihentikan maka dia hilang. Untuk tetap "ada" dia harus memiliki momentum, artinya terus bergerak. Mengandaikan foton seperti materi adalah keliru, karena foton bukan materi. Syarat materi (matter) adalah memiliki massa diam dan volume. Foton bergerak dengan kecepatan cahaya, bagi foton waktu tidak ada. Jika saya adalah foton, saat saya tercipta saat itu juga saya musnah, namun bagi orang yang melihat (pengamat), mereka bisa melacak dari mana saya berasal dan kapan saya tercipta.

SERI BUMI DATAR?

Bukti Empiris Revolusi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Rotasi Bumi + Pengantar
Bukti Empiris Gravitasi + Pengantar

Seri 43 : Bantahan Cerdas Penganut FE3

Seri 42 : Bantahan Cerdas Penganut FE 2
Seri 41 : Melihat Satelit ISS sedang mengorbit Bumi
Seri 40 : Bantahan Cerdas Penganut FE

Seri 39 : Arah Kiblat Membuktikan Bumi Bulat

Seri 38 : Equation Of Time

Seri 37 : Mengenal Umbra Penumbra dan Sudut Datang Cahaya

Seri 36 : Fase Bulan Bukan Karena Bayangan Bumi
Seri 35 : Percobaan Paling Keliru FE
Seri 34 : Analogi Gravitasi Yang Keliru
Seri 33 : Belajar Dari Gangguan Satelit
Seri 32 : Mengapa Horizon Terlihat Lurus?
Seri 31 : Cara Menghitung Jarak Horizon
Seri 30 : Mengapa Rotasi Bumi Tidak Kita Rasakan
Seri 29 : Observasi Untuk Memahami Bentuk Bumi
Seri 28 : Permukaan Air Melengkung
Seri 27 : Aliran Sungai Amazon
Seri 26 : Komentar dari Sahabat
Seri 25 : Buat Sahabatku (Kisah Kliwon menanggapi surat FE101 untuk Prof. dari LAPAN)
Seri 24 : Bukti Empiris Gravitasi
Seri 23 : Bukti Empiris Revolusi Bumi
Seri 22 : Bukti Empiris Rotasi Bumi
Seri 21 : Sejarah Singkat Manusia Memahami Alam Semesta

Seri 20 : Waktu Shalat 212
Seri 19 : Kecepatan Terminal
Seri 18 : Pasang Surut Air Laut
Seri 17 : Bisakah kita mengukur suhu sinar bulan?
Seri 16 : Refraksi
Seri 15 : Ayo Kita Belajar Lagi
Seri 14 : Perspektif
Seri 13 : Meluruskan Kekeliruan Pemahaman Gravitasi
Seri 12 : Teknik Merasakan Lengkungan Bumi
Seri 11 : Gaya Archimedes terjadi karena gravitasi
Seri 10 : Azimuthal Equidistant
Seri 9 : Ketinggian Matahari pada bumi datar
Seri 8 : Bintang Kutub membuktikan bumi bulat
Seri 7 : Satelit Membuktikan Bumi berotasi
Seri 6 : Rasi Bintang membuktikan bumi berputar dan berkeliling
Seri 5 : Gravitasi membuktikan bumi bulat
Seri 4 : Besi tenggelam dan Gabus terapung
Seri 3 : Gaya gravitasi sementara dirumahkan
Seri 2 : Bola Golf jadi Penantang
Seri 1 : Satelit yang diingkari